Menyusun Naskah Pantomim (Materi Seni Budaya SMP Kelas 8 – Halaman 110 s/d 114
Menyusun Naskah Pantomim
A. Konsep Pantomim.
Pantomim adalah pertunjukan teater yang menampilkan gambaran suatu objek atau benda tanpa menggunakan kata – kata, tetapi menggunakan gerakan tubuh dan mimic wajah. Gerakan tubuh dan wajah pantomime menggambarkan perasaan dan suasana hati dari pemainnya sehingga dapat dinikmati oleh penontonnya. Istilah Pantomim berasal dari bahasa Yunani yang artinya serba isyarat. Berarti secara etimologis, pertunjukan pantomime yang dikenal sampai sekarang itu adalah sebuah pertunjukan yang tidak menggunakan bahasa verbal, bahkan bisa sepenuhnya tanpa suara apa – apa.
B. Ciri dan Keunikan Pantomim.
Pantomim adalah pertunjukan teatrikal yang diungkapkan melalui ciri – ciri dasarnya, yaitu ketika seseorang melakukan gerakan – gerakan yang bermakna dan mempunyai arti. Bahasa gerak seorang Pantomer (sebutan buat seorang pemain pantomim) adalah universal, menjealankan ekspresi emosi yang serupa diantara berbagai umat manusia dan dapat dipahami secara umum.
Seniman pantomime terkenal dengan riasan putih dan celak hitam mata, serta tampilan wajah lain untuk melebih – lebihkan emosinya. Baju kaos bergaris hitam putih, sarung tangan putih dan topi hitam juga termasuk kelengkapan kostum seniman pantomime.
Riasan putih pada wajah dalam pantomime berasal dari tradisi badut. Riasan ini digunakan dalam pertunjukan pantomime untuk menekankan sifat karakter dan ekspresinya sehingga dapat dilihat dengan jelas dari kejauhan. Riasan putih pada awalnya bermaksud menunjukkan karakter yang sederhana dan polos. Bentuk tampilan riasan wajah pantomime pada masa kini lebih berkembang dan bervariatif sesuai dengan gaya dan kreasi masing – masing pantomer, tetapi tetap dengan alas bedak dasar putih.
C. Sumber Cerita Pantomim.
Untuk membuat pementasan pantomime yang baik diperlukan penyusunan alur cerita yang baik juga. Cerita – cerita yang bisa menarik untuk dipakai dalam pantomime pada dasarnya sama dengan alur cerita – cerita pendek lebih pada penggambaran adegan dan situasi yang dialami tokoh utama. Inti dan maksud cerita harus dapat tersampaikan dengan gerakan – gerakan tubuh dan ekspresi.
Sumber cerita untuk pantomime bisa diambil dari epristiwa – peristiwa yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari seperti berikut ini :
1. Aktivitas manusia dari mulai bangun pagi, mandi, sarapan, kegiatan di dapur, disekolah, dijalan raya sampai kegiatan makan malam, tidur dan menjelang pagi.
2. Aktivitas berpetualang ke hutan, pantai, gunung atau lautan dengan seolah – olah membawa banyak peralatan.
3. Aktivitas yang berhubungan dengan situasi alam seperti hujan, badai, panas dan menggigil.
4. Aktivitas manusia berurusan dengan perabotan dan peralatan mesin, misalnya mengendarai kendaraan bermotor, mesin pemotong rumput, mesin jahit, pisau dan gunting.
Yang terpenting dalam pengembangan cerita pantomime adalah mengembangkan ilusi dan imajinasi. Ilusi artinya meyakini apa yang kita lakukan itu seperti sebenarnya dan benda yang kita pegang atau mainkan seolah – olah ada
Komentar
Posting Komentar